Alat Untuk Menyebarkan Wifi Jarak Jauh Dengan Terhalang Gunung

Posted on
Alat Untuk Menyebarkan Wifi Jarak Jauh Dengan Terhalang Gunung 3,7/5 8929 reviews

Tgl 27 Oktober, sehari sebelum hari Sumpah Pemuda yang jatuh pada tanggal 28 Oktober, dirayakan sebagai hari blogger nasional. Namun, khusus untuk tahun 2010 ini, kelihatannya suasana sendu dan murung lebih mendominasi, karena dalam beberapa hari terakhir ini, Indonesia mengalami beberapa bencana alam. Yang paling parah, tentu adalah tsunami di Mentawai, meletusnya Gunung Merapi di Jawa Tengah, dan juga banjir di daerah Jakarta.Well, tentu saja namanya bencana alam, kerusakan yang ditimbulkan cukup dahsyat. Itulah bukti bahwa manusia pun harus tunduk kepada alam ini, tidak peduli seberapa pintar dan hebatnya manusia. Berbagai peristiwa ini hendaknya dijadikan renungan oleh kita agar kita lebih memperhatikan alam dengan lebih baik.Menjadi BloggerHmm, karena hari ini adalah hari blogger, tentu tema utama dari post ini adalah tentang blogging dan blogger. Aku sendiri sudah menjadi blogger mulai dari kelas 3 SMA, walaupun berpindah-pindah lokasi blog, sblm di wordpress.com (blog ini).

Aku sudah blogging di wordpress sejak tahun 2007. Dan sudah ada 400 lebih post (post ini adalah post ke 427) yang sudah aku tulis dalam berbagai kategori. Baik itu adalah cerita sehari-hari, resensi buku, maupun opini-opini yang aku rasa perlu aku tuliskan di sini. Namun, belakangan ini, aku sudah mulai mengurangi post tentang daily life ku sih.

Hehe.Untuk bahasa, aku juga menggunakan bilingual dalam blog ini. Kadang, aku nulis dalam bahasa Inggris, kadang juga aku nulis dalam bahasa Indonesia. Yah, tidak ada ketentuan khusus kapan aku nulis bahasa Inggris, kapan bahasa Indonesia. Cuma, untuk keperluan khusus (misalkan post ttg 30 DLBL), aku memang nulis dlm bahasa Inggris karena post tersebut ditujukan untuk orang-orang luar negeri yang tentu saja tidak mengerti bahasa Indonesia. Namun, ada juga post yang sengaja saya tulis dalam Bahasa Indonesia karena saya ingin membagi ilmu saya untuk masyarakat Indonesia (yang tentu lebih senang membaca dalam bhs Indo, drpd bhs Inggris, setidaknya menurut teman-teman saya yang juga membaca blog ini).Dunia blogging sendiri, di antara teman-temanku, pernah cukup ramai sekitar 2 taunan lalu, sblm social media seperti facebook dan twitter mulai booming. Dulu, banyak sekali blog yang dapat dijadikan tujuan blogwalking.

Banyak sekali acara tukar comment. Masing-masing blog juga memiliki gaya dan isi sendiri-sendiri. Namun, keliatannya sekarang ini, pamor blog sudah tergantikan oleh social media yah? Yaahh, itu kan memang pilihan pribadi tiap orang ya. Aku sendiri nulis blog karena memang seneng nulis sih. Bukan kejar setoran, ato cari sensasi, dll. Hehe.Lalu, apa gunanya blog walking donk?

Alat untuk menyebarkan wifi jarak jauh dengan terhalang gunung hari

Well, sebagai penulis (dalam media apapun, entah buku atau blog), pasti kita butuh melihat karya orang lain sebagai input. Kalau nggak gitu, kita sendiri ndak mungkin berkembang lebih baik lagi.

Ibarat kura-kura dalam tempurung saja. Maka, terkadang, aku suka melihat blog-blog orang lain, dan menaruhnya ke dalam blogroll ku jika mmg aku suka dengan blog itu sih. Menurutku, melihat blog lain itu cukup menghibur, inspiring, dan membuat aku tetep pengen nulis blog.Terus, untung nya blogging apa ya? Yaaa, sebenarnya blogging juga bisa jadi sumber penghasilan lho, bagi yang bener2 serius dan menekuninya.

Sudah banyak contoh blog yang sukses memperoleh income dari online media. Tapi, aku bukan blogger yang gitu sih.

Blog ini cuma aku pake buat etalase semua pikiran dan opini ku aja (setidaknya sampe saat ini sih). Yaaa, semoga suatu hari aku jg bisa jadi blogger yang terkenal karena isi dan content blognya memang bagus yaaa 🙂 hehehe.Blog sendiri aku gunakan sebagai media menulis, karena mmg salah satu cita-citaku adalah menjadi penulis. Daripada nulis diary yang tidak pernah dibaca orang lain, mendingan aku nulis blog aja, sekalian buat sharing gt. Hehe.untuk tahun ini, aku mulai mencoba ikut-ikut lomba-lomba blog sih.

Walaupun ga menang, paling gak, dengan ikut lomba, aku lebih terpacu untuk nulis yang lebih baik lagi. Salah satu penyelenggara lomba blog yang cukup aktif adalah pesta blogger, yang akan menghelat acara khusus Pesta Blogger 2010 di Jakarta pada hari sabtu nanti, 30 Oktober 2010.Tema Pesta Blogger 2010 taun ini adalah Merayakan Keragaman.

Yaah, semoga saja, dunia blogging Indonesia dapat menyatukan berbagai keragaman yang terjadi di Indonesia.Yaahh, demikian lah curhat dan opini singkat tentang pengalaman ku menjadi blogger. Selama hari blogger nasional buat blogger-blogger Indonesia. Tetap nulis terus deh.

The total population in this world has reached 6 billion people nowadays. The competition between human become denser and denser and inevitable. Therefore, all of us will be better to have ourself prepared well, so that we can compete well too.

But, imagine, if you are given the chance to be at the one of the top 4% of the most competitive place to study in the world, will you be able to reject it??? I don’t think you will want to let go that opportunity away. Well, you would like to know it further. James Cook University.Reasons Why You Should Study at JCU Singapore 1.

JCU itself, The James Cook University!James Cook University is one of the public university located in Townsville, Queensland, Australia, that was proclaimed on 1970. It is the second oldest university in Queensland. It is also stated as one of the top 4% best university in the world because its contribution in research fields. In 2007, it was ranked in the list of the top 500 world universities by Shang Hai Jiao Tong University.Since 2003, JCU opened a new college in Singapore as a part of international program of JCU to spread the best education in the world. Universal StudioSo, how you can say NO to such a country with marvelous entertainment objects like above??? I don’t think you canI want to continue studying to JCU becauseWell, for me personally, i would love to go to JCU because of the quality of education and all the great facilities it provides and also because it’s closer to go to Singapore than going to Australia (from Indonesia), to get the same quality and materials of education. To be ranked 4% best world university, it’s such an evidence that this university has a powerful background in education.From the images above, just compare the length of the red lines (Surabaya, where i live, to Singapore) with the green lines (Surabaya to Queensland).

I think both of the lines has quite significant difference. So, I would prefer go to JCU Singapore then.Besides, the living cost in Singapore will be quite cheaper relatively compared to Australia. The cost, as we know, is one of the most important factor in deciding something, i guess.The another important factor is cultural factor. Singapore, although is a modern country, still have Asia culture and ‘touch’ in it. So, maybe, the culture shock for Indonesian people won’t be as big as moving into Australia.Another reason, Singapore is a multicultural country, with Chinese, Indian, Melayu, and other races there.

It’s a great place to expand your network, to get many friends and experience the different cultures and friends. Therefore, If you want to taste the Real Australia Education with Asian/Singapore lifestyle, Don’t hesitate to join JCU Singapore now!For further information, please visit JCU Singapore website, or their fan page in Facebook,This post was made to join the JCU Blog competition, one of the Pesta Blogger 2010 event.

If you like this post, please give me support by giving ‘like’ in. Before giving the ‘like’, you will need to ‘like’ the JCU Singapore fan page first. Don’t hesitate to share this post if you find it helpful. Thank you for your attention 🙂. Saat ini, web 2.0 berbasis community sudah semakin terasa dekat dalam kehidupan pengguna internet.

Setiap pagi, ketika baru bangun tidur, yang mereka lihat adalah berbagai news feed maupun tweet dari dua situs social media yang paling banyak digunakan saat ini, Facebook dan Twitter. Ketika akan tidur di malam hari, tidak lupa mereka memberikan salam dan ucapan perpisahan di status mereka. Berbagai berita pun terasa lebih mudah diperoleh dan lebih cepat dikabarkan via social media, baik dari FB (Facebook), Twitter, maupun berbagai blog yang bervariasi, dari cerita sehari-hari hingga tema yang fokus dan detail (misalkan teknologi, sastra, musik, dll). Fenomena ini tidak hanya dijumpai di Indonesia saja, namun hampir di semua belahan dunia. Mengenal Social MediaSebelumnya, kita perlu mengetahui apakah itu Social Media?

Social media merupakan media.baru. yang digunakan untuk bersosialisasi, terutama menggunakan internet, sehingga proses sosialisasi dapat menjadi lebih mudah dan lebih luas, seluas internet itu sendiri (tanpa terhalang batas geografis), selama pengguna terkoneksi dengan internet. Seiring dengan murahnya harga internet dan komputer, maka pengguna internet pun semakin besar, sehingga jumlah pengguna social media juga meningkat.

Selain itu, kenaikan penggunaan social media secara drastis juga didukung oleh internet mobile broadband yang disediakan oleh berbagai operator telekomunikasi dan kemajuan teknologi mobile phone/handphone, sehingga jika seseorang ingin berinteraksi via social media, dia cukup menggunakan handphone yang kecil dan cukup diletakkan di kantong, tanpa perlu membawa komputer. XL, salah satu operator mobile broadband, yang juga saya gunakanBeberapa website paling populer untuk keperluan social media adalah:1.

FacebookFacebook, hingga saat ini, merupakan social media paling populer, di mana pengguna facebook di Indonesia sendiri sudah mencapai sekitar 28 juta pengguna (diambil dari situs ). Pengguna internet total di Indonesia mencapai 30 juta, yang berarti sekitar 90% pengguna internet juga memiliki akun facebook. Hal ini menandakan penetrasi facebook bagi pengguna internet di Indonesia sudah sangat banyak, bahkan hampir semua pengguna memiliki akun, terlepas dari tingkat keaktifan mereka.

Hingga saat ini, Indonesia menempati ranking 2 daftar jumlah pengguna facebook, walaupun masih terpaut jauh dengan rank 1, Amerika Serikat. Namun, Indonesia berhasil melampaui negara maju seperti Inggris dan Prancis (informasi dapat dilihat )Fasilitas utama facebook adalah social media, seperti update status, menulis di wall orang lain (sejenis percakapan untuk orang lain), event (membuat undangan untuk event tertentu, di mana kita juga dapat mengundang teman-teman). Selain itu, juga ada fasilitas upload photo, tag photo, photo album, upload video, bahkan advertising via facebook, yang lebih dikenal dengan istilah Facebook Ads yang sistemnya menyerupai Google AdSense yang sangat terkenal.2. TwitterTwitter berbeda dengan Facebook. Fasilitas utama Twitter adalah micro blogging, di mana fitur utamanya adalah user dapat melakukan update status. Namun, saat ini, media Twitter juga dapat digunakan sebagai media percakapan antar user.

Selain itu, banyak sekali public figure dan artis di Indonesia yang aktif menggunakan Twitter. Hal ini dapat digunakan sebagai media interaksi dari public figure tersebut kepada idolanya. Contoh nyata dari hal ini adalah banjirnya twitter bernada protes kepada para juri IMB, milik Sarah Sechan, milik Addie MS, dan milik Titi Sjuman. Fenomena ini cukup menarik, dan dapat mendekatkan idola dan penggemarnya.Hingga saat ini, user dan jumlah tweet di Indonesia sudah mencapai ranking 3 dunia, setelah pengguna di Amerika Serikat dan Brazil.

Berita lengkap dapat dilihat.3. BlogBlog sudah menjadi ‘area menulis’ yang cukup lama dikenal sejak beberapa tahun lalu. Pada awalnya, web log atau lebih dikenal sebagai blog merupakan tempat di mana seseorang dapat menuliskan semua hal yang ingin dituliskannya dan dapat dilihat oleh orang lain sebagai pembaca. Lambat laun, blog mulai berubah fungsi, tidak hanya sekedar menjadi tempat menuangkan ide atau menuliskan kisah sehari-hari.

Blog mulai berubah menjadi website community, tempat interaksi dan sosialisasi, bahkan media e-commerce. Pemanfaatan Social Media di Indonesia1. Sebagai media bersosialisasiFungsi utama dari social media tentu adalah bersosialisasi dengan orang lain. Hal ini dilakukan dengan mengupdate status, memberikan wall atau komentar, atau mengupload foto/video. Facebook sendiri menyediakan fasilitas friend finder yang cukup baik. Contohnya, jika kita memasukkan nama sekolah dengan benar, maka kita dapat dengan mudah mengetahui daftar orang yang sekolahnya sama dengan kita.

Hal inilah yang membuat berjuta-juta orang dapat menemukan teman-teman masa kecil/sekolah mereka, dan merasa sangat senang karena dapat bernostalgia.2. Keperluan iklan/marketingSaat ini, media social media sudah banyak digunakan untuk keperluan iklan ataupun marketing.

Cara paling mudah adalah dengan menggunakan tweet untuk twitter ataupun menggunakan update status di Facebook. Dengan kedua cara tersebut, maka kemungkinan besar, iklan akan dibaca oleh hampir semua teman/follower di Twitter maupun Facebook. Selain itu, untuk keperluan iklan dan marketing ini, biaya yang dibutuhkan hanyalah biaya internet saja, tanpa perlu membayar biaya lain untuk periklanan.

Tentu saja hal ini cukup membantu dari sisi penekanan biaya iklan. Efektifitas dari iklan ini tergantung dari jumlah friend yang dimiliki.Untuk fasilitas yang lebih canggih, Facebook menyediakan fasilitas Facebook Ads, seperti contoh di bawah ini. Contoh Facebook AdsFacebook Ads menyerupai Google Ads pada sisi konsep, di mana pengguna Facebook juga dapat mengupload iklan mereka dengan cara create Ads, dan sistem pembayaran akan dilakukan dengan sistem tertentu (kemungkinan pay per click atau pay per view). Iklan yang ditampilkan juga dapat diatur sesuai dengan target marketing yang diinginkan oleh pemasang iklan.3.

E-commerce/perdagangan elektronik memanfaatkan social mediaBlog dan Facebook saat ini mulai berubah fungsi menjadi etalase online untuk menjual barang. Pada Facebook, fasilitas utama yang digunakan sebagai etalase adalah Photo Album, di mana semua foto produk akan diletakkan pada album tersebut.

Hal ini berlaku untuk mereka yang akan menjual produk berupa barang. Jika produk yang ditawarkan berupa jasa, maka Photo Album juga dapat dijadikan tempat meletakkan portofolio.

Selain Album, Wall juga dapat digunakan untuk media komunikasi/bertanya-jawab antar penyedia dan pengguna jasa.Berikut merupakan contoh penggunaan Facebook oleh teman saya, Daniel, yang menerima jasa fotografi atas nama V Lite Photography. Contoh Etalase Online StoreKeunggulan utama dari toko online ini tentunya adalah biaya toko/etalase secara fisik yang dapat diminimalisasikan, bahkan hingga mencapai 0 rupiah (hanya perlu membayar biaya internet saja). Tentu ini menjadi hal yang dapat dimanfaatkan oleh kaum wirausaha terutama yang modalnya sedikit.4. Distribusi BeritaFungsi distribusi berita via social media saat ini sudah mengalahkan distribusi berita konvensional baik melalui koran maupun televisi/radio. Saat ini, masing-masing dari kita dapat menjadi jurnalis dan menyebarkan berita dengan cepat memanfaatkan social media (misalkan update status via Facebook dan Twitter).

Penerimaan berita pun lebih cepat dan real time, karena jalur distribusi yang sangat cepat, hanya membutuhkan koneksi internet, mobile phone, dan aplikasi social media. Tentu saja, keabsahan berita via social media juga harus sangat diperhatikan dengan sungguh-sungguh, mengingat tidak adanya jaminan bahwa setiap berita yang diupdate adalah benar sesuai fakta, tanpa dibuat-buat oleh pengirim berita.5. Kontrol SosialKontrol Sosial erat kaitannya dengan berbagai aksi di social media terkait dengan berbagai peristiwa sosial ataupun peristiwa lain yang sedang menjadi perhatian utama masyarakat. Contoh nyatanya adalah Kasus Prita vs salah satu rumah sakit Internasional. Kasus ini menjadi heboh ketika Prita yang menuliskan komplain terhadap pelayanan rumah sakit, malah dituntut oleh Rumah Sakit tersebut dengan tuduhan pencemaran nama baik. Bahkan, Prita dituntut dengan hukuman denda yang nominalnya sangat besar.Kasus ini mengundang keprihatinan sangat luas oleh masyarakat. Salah satu inisiatif yang digalang adalah adanya account Facebook COIN FOR PRITA, di mana masyarakat turut bersimpati dengan menyumbangkan sejumlah uang untuk membayar denda yang seharusnya dibayar oleh Prita terkait kasusnya.

Selain kasus Prita, masih banyak contoh kontrol sosial yang dilakukan via social media, terutama dalam mengadakan petisi untuk melakukan protes terhadap suatu hal tertentu. Contoh-contoh tersebut merupakan salah satu contoh di mana social media dapat menjadi alat kontrol peristiwa/kejadian sosial. Facebook Coin for Prita6. Interaksi dengan penggemar (bagi public figure)Sehubungan dengan banyaknya artis maupun public figure yang menggunakan twitter, maka jarak antara artis dan idolanya saat ini sudah semakin sempit. Penggemar dapat dengan mudah menyapa langsung sang artis, tanpa harus melalui jalur berliku seperti era sebelumnya. Hal ini juga dapat meningkatkan loyalitas penggemar terhadap artis jika sang artis dapat menjadi teman yang baik.Contohnya, Alice Norin, artis yang juga cukup aktif ber-Twitter ria dan dekat dengan penggemarnya.

The Building of Neka Art MuseumAfter finishing with the Program Opening, I went to Kori Ubud, to have another workshop session, which is titled ‘Apples are not Oranges: The Fine Art of Reviewing’. The workshop was done by Sian Prior, an Australian journalist who has much experienced in writing review. For further information, please go to her website. Workshop – Fine Art of ReviewingHere is the synopsis of the workshop:Most culture vultures depend on well-informed critics.

So what are the vital ingredients of an engaging, authoritative arts critique? And how do you avoid the trap of comparing apples with oranges?

In this practical three-hour workshop learn how to compress facts, context and evaluation into pithy and persuasive reviews.And here is some photos of Sian Prior herself, with little biodataSian is a writer and broadcaster in radio, television, print and online, specialising in reporting on the arts, literature and popular culture. She teaches Journalism and Non Fiction in RMIT’s Professional Writing and Editing course and runs writing workshops for the Victorian Writers Centre and the Northern Rivers Writers Centre.

Sian is also an award-winning short story writer whose fiction has been published in ‘Normal Service Will Resume¹ (Cardigan Press 2004), ‘Contemporary Soul¹ (Visible Ink anthology 2005), ‘Tattle Tales¹ (Visible Ink anthology 2006), ‘XXI Visible Inks’ (2009), and The Age newspaper. Sian Giving SpeechAbout the workshop itself, the explanation is almost all about how to write a beautiful review, especially for art products, such as writings, movies, music, etc.

The most important things in giving review are Angle and Opinion. Angle is the core of your review, your main concentration of reviewing point. In order to avoid boredom, you should build your angle interestingly, about something interesting in your reviewed product.

Alat untuk menyebarkan wifi jarak jauh dengan terhalang gunung ke

Another most important thing is opinion. Don’t forget to write down your opinion in your review, whether is good or not. Another areas which a good review should cover is: The author/director/artist information, the casts (if the product is movie), plot, background, synopsis, another contextual writing (for example, if you review the Avatar, you talk about the 3D technology which is a new technology) to let the readers know that you are capable to review, and etc.Sian also gave us some tasks, including choose the book/movie we recently read/watch. Then, we wrote down the positive and negative points about that books/movies. After that, we were asked to make our angle, for the very first 2 paragraph of our review.

I reviewed The Noticer, which I have written here in my blog. Here is my 2 first paragraph for the task, using English 😀For some readers, being lectured for something that they might already know is quite unacceptable. However, there is a way to deliver you point of view without lecturing readers. That way is using stories to metaphor, provided with reflectional questions that let the readers search the values inside of the stories by themselves and do some personal reflection.This combination of both fictional and non fictional writing is the way how Andy Andrews deliver his life experience and moral values through his book, The Noticer.

By giving the chance for readers to read through some short stories, this book delivers so many good moral values that we need to cosider seriously in our life.Some photos I took in the workshop session (again, so sorry for the bad photos. Bad cameras:p). Close up Picture!So yummy. For 70.000 IDR. Great Food!— End of Lunch —After that, i went back to Neka Museum again, to attended ‘Writing The Digital Future’ program, with Dewi Lestari as one of the panelist, and also Sophie Cuningham from Australia.

Basically, this conversation was talking about the digital era and social media effect in authors life. Dee (Dewi Lestari) told her experience of her digital book, Perahu Kertas. And then, the authors also talked about their interaction to their readers using the social media tools, such as facebook or twitter.

Well, without a good time management, of course the social media itself can disturb their job.Here are some photos— End of Session —Well, i took also some photos of sceneries from Neka Art Museum.The next program i attended was titled ‘Reproduction Rights and Marketing Books in the Digital Era’. The synopsis is:The International Publishers Forum presents a discussion on the challenges of ‘copyright’ and the publishing industry.

What does the concept mean when the digital world plays an ever-increasing role in the dissemination of information. Aimed at authors, translators and publishers, the panel will discuss the concept of copyright and the role of collective management in the field of reprogaphy.Well, i just followed half of the conversation, and then i left away:pI looked around the Museum of Neka, and took picturesThen, i went to Citibank Lounge, one of the 3 main venues (besides Indus Restaurant and Neka Art Museum).

Voila, i met and took a picture with, very famous authors (especially in children literacy)!! (well, i’ve to admit that my face was weird in photo. I DON’T LIKE BEING TAKEN PHOTOGRAPHS 😦 ). Maya Ubud Entrancehave to admit that it is such a lovely beautiful and romantic resort/hotel, especially in the evening. Very great!The theater performance itself also marvelous, told us about the journey of the 7 bird to search for their Lord. The story is adapted from Sufi story.

It was held by theatre. Setelah Khalash menghilang, Corbus mulai mengambil alih pasukan kegelapan dan membangun kerajaannya sendiri, sambil bersiap-siap menyerang kuil Xar dan Vichattan. Dia juga berusaha mencari kitab kutukan kegelapan kuno untuk memperkuat ilmu sihirnya dan mencari pedang kegelapan, pedang warisan dari Sang Kegelapan sendiri yang selama ini tersembunyi. Hal ini dilakukannya untuk membuat dirinya semakin sakti dan tidak terkalahkan.Di tempat lain, keempat ahli waris melanjutkan latihan sesuai dengan bakat dan kemampuan mereka masing-masing.

Dalrin dan Antessa kembali ke kuil Xar dan belajar memperkuat inti Xar mereka langsung di bawah bimbingan biarawati Mirell, karena merekalah yang disiapkan untuk menjadi pimpinan Es Xar dan Ka Xar. Sementara Kara dan Gerome juga kembali ke Vichattan untuk belajar ilmu yang lebih sakti lagi. Setiap beberapa pekan sekali, mereka berempat akan latihan bersama dengan Amor dan Pietas untuk meningkatkan kekuatan Cahaya mereka berempat.Namun, masa damai itu tidak bertahan lama, karena Corbus yang sudah memiliki pedang kegelapan mulai melancarkan serangan dengan pasukan kegelapannya. Mereka mulai mengambil alih desa-desa kecil dan mulai mempersempit daerah Xar dan Vichattan.

Maka, sekali lagi, keempat ahli waris cahaya berpencar menjadi dua kelompok, yaitu Kara dan Dalrin dan Amor, serta Gerome dan Antessa dan Pietas. Kedua kelompok ini bertugas untuk melindungi daerah sekaligus memukul balik pasukan kegelapan.Setelah berbagai pertempuran, akhirnya tibalah bagi keempat ahli waris untuk bertarung langsung dengan panglima kegelapan Corbus. Keempat ahli waris dengan susah payah mengimbangi Corbus, yang tampak masih cukup perkasa meladeni keempat remaja ahli waris itu. Amor dan Pietas tidak bisa bergabung karena harus membantu pasukan Xar dan Vichattan mempertahankan diri dari pasukan kegelapan.Di tengah-tengah pertempuran, terjadi hal yang sangat mengagetkan, di mana Khalash muncul kembali ke dunia bersama Shiba. Ternyata, Khalash sudah menduga bahwa suatu hari akan terjadi pengkhianatan oleh panglima-panglimanya, maka dia menanamkan kekuatan kegelapan dalam diri panglima-panglimanya. Mengetahui bahwa kekuatan Corbus sudah semakin kuat, bahkan mendapatkan pedang kegelapan, maka Khalash segera melancarkan serangan mautnya menuju Corbus, yang seketika merasakan bahwa kekuatan kegelapannya terserap habis.

Shiba membantu Khalash dengan menghabisi Corbus dan mengambil pedang kegelapan untuk tuannya. Stalker call of pripyat mod. Khalash pun cukup kagum dengan pedang tersebut. Dan korban pertamanya adalah Shiba sendiri, yang juga diserap kekuatan kegelapannya oleh Khalash.Maka, keempat ahli waris sekarang harus berhadapan dengan pangeran kegelapan yang sudah bertambah kuat dan menguasai pedang kegelapan. Pertarungan sengit membuat keempat ahli waris semakin lama semakin kewalahan. Akhirnya, biarawati Mirell dan tiarawati Magdalin menemukan cara yang dapat membuat tenaga keempat ahli waris kembali, yaitu dengan meminta bantuan segenap warga Xar dan Vichattan mengirimkan tenaga mereka untuk keempat ahli waris itu.

Maka, dengan bantuan tenaga itu, Khalash dapat dikalahkan. Namun, kegelapan tidak dapat dihancurkan begitu saja. Maka, biarawati Mirell dan tiarawati Magdalin memilih mengorbankan diri mereka untuk menyegel Khalash bersamaan dengan kekuatan terakhir mereka.

Hasil dari sihir yang menyegel Khalash adalah sebuah bola mutiara. Sementara itu, bersamaan dengan disegelnya kekuatan Khalash, maka pasukan kegelapan lenyap dengan sendirinya, begitu juga dengan kuil kegelapan.Akhirnya, diceritakan Kara menikah dengan Dalrin dan menjadi pemimpin dari Vichattan, sementara Gerome menikah dengan Antessa dan menetap di kuil Xar. Mereka juga membentuk pasukan khusus yang terdiri dari kaum ahli Xar dan Vichattan, yang tugasnya adalah mencegah dan membasmi sisa-sisa antek kegelapan di dunia ini, sehingga Khalash tidak akan pernah bangkit kembali. Bola mutiara yang digunakan untuk menyegel Khalash disimpan dalam tempat rahasia dan disegel dengan sangat kuat, dengan kekuatan kombinasi inti Xar dan elemen alam.Sementara Frigid Acerbus, akhirnya kembali menjadi ratu peri dan memilih mengikuti kekuatan cahaya, serta menunjuk pengganti dari pemimpin peri untuk setiap elemen alam.post ini merupakan post yang dibuat untuk mengikuti lomba plotting Xar dan Vichattan yang diadakan oleh selaku penerbit buku Xar & Vichattan. This post is a story about my first and second day in Ubud Writers and Readers Festival 2010, which took place in Ubud, Bali, Indonesia. Very nice experience!

But, please forgive me for not that good pics provided along my journey, because i couldn’t bring my digicam (my dad brought it to another place), so i just relied on my crap phone camera:p 5 Oct 2010Yesterday, 5 Oct 2010 was quite a day for me. There were a lot of new experiences, such as. It was the first time I managed my driving license extension, since it will expire on 10 Oct 2010 and that day will be monday. So, rather than take a risk, I had chosen to extend it yesterday. The procedure there (at SIM Corner in Tunjungan Plaza) quite easy. You need to take the queue number. Then, if you get your number called, you just need to give the copy of your KTP and old SIM (Identity Card and Driving License).

After that, you will receive a form that you should fill in. Finish with the filing in, pay the administration fee, collect the form to the officer. Just wait until your name called to get your photo taken. Well, just wait about 5-10 minutes (mine only took less than 5 min), then your new SIM is available. Total time taken (for me yesterday) was 40 minutes only. Yesterday was also my first time traveling alone. This is related to Ubud Writers and Readers Festival which I really want to see and participate:D.

The flight itself was quite fast. Only took 30 minutes more. But, the time taken to wait the luggage is just the same with the flight, even longer!

After that, I went to my Inn (yes, this is literally an inn:(, quite simple and modest, but somehow a bit scary in evening). It took almost 1.5 hour from Ngurah Rai Airport to Ubud, a location where the UWRF done:D.So, after checking in, I just repacked for a little, then decided to look the venues for the UWRF, of course with the map. But, the journey was a very long journey.

It was written only took 5 minutes by car. But really, I took almost 10 minutes just only to reach the half way. I decided to go back and look for a restaurant, since I had not eaten anything since lunch. Phew.I ate at The Paon International Restaurant. Well, for the budget journey, I looked for the cheapest food haha.

Not always the cheapest, but the medium rates lah. I ate Soto for 40 thousand rupiahs. It’s just 2 times from the regular delicious Soto in Surabaya. But hey!, This is Bali.

Everything counted with US$:p. Besides, last month, I’ve been here too, so I’m not too surprised with the food price.

But i can say that the service here is really good and polite 😀After having dinner, I decided to go back to my room (with Aqua, water is the source of life! And well, the miracle happened, I don’t know why, but my AHA connection went very well. I’ve tried to use it the previous 2 hour, but it couldn’t download or get any pages. So, chatting til late. This is what I called being connect, although you’re in the middle of rice field. 6 Oct 2010The second day. I woke up with the nature alarm, SUNLIGHT!

Alat Untuk Menyebarkan Wifi Jarak Jauh Dengan Terhalang Gunung Hari

And decided to take pictures of rice field. Rice Field 6After finishing my breakfast, I just went to the main location, to get all my pre-booked tickets for some workshop. Well, as Indonesian people, I was late for the 1st workshop LoL. Only 5 minutes late:p. But, really, for the first time i came into the room, i just shocked. At first, I think ‘Oh my god.

This is a small room workshop, while i expect quite a lot of people join. Only about 15 people. And the worse, almost all of them are foreigner with blonde! And they are all real authors!!! Oh really my god. I just think to get out from there. But in the end, i decided to stay, hoping i will get something LoL.WORKSHOP ‘GO ON, SHOW US YOUR LINE’This workshop title is ‘GO ON, SHOW US YOUR LINE’.

Well, this is really about self-editing your writing. Normally, authors will bring their manuscripts/writings to the publisher and the editor will try to edit it as maximum as they can.

But, from this workshop, you will know the critical points that editor want you to know.here are some review from UWRF:The old adage Show Don’t Tell is enough to drive a person crazy! That is, unless they get the thrill of scenic splendour that comes from doing precisely that!

This is one of the most heard about and (probably) least understood elements of writing. Join prominent editor Shelley Kenigsberg and author and editor Selena Hanet-Hutchins for this comprehensive workshop that will help you get the gist of what it is and how to apply it to your work (fiction, non-fiction, long pieces, short pieces). Is it always true that we should show not tell?

Is it okay to sometimes tell what’s happened or will this just give the reader a ‘blueprint’ of the novel? How does ’Showing’ and ’Telling’ relate to scene-shaping and word choice, or dialogue? How can it help a writer craft a marketable novel or non-fiction work? All these questions will be answered and more.The lecturers are: (copy paste the info from the )Selena Hanet-Hutchins. SelenaSelena Hanet-Hutchins is an author and freelance editor who runs Texture, a broad-scope editing business celebrating the capacity of words to enrich our lives by supporting the development of writers’ and editors’ skills in publishing, small business and community.

Selena has worked in publishing for nearly ten years, freelance and as Allen & Unwin’s submissions editor for unsolicited manuscripts (’slush pile’) and agency editor and sub-agent at Selwa Anthony Author Management Agency. She was program coordinator and associate director of the AVIP Popular Australian Readers’ & Writers’ Festival. Selena’s poetry, spoken word and plays have been performed in Sydney, Wollongong and Melbourne, including the Festival of Australasian Student Theatre, the Overload Poetry Festival, This Is Not Art/Newcastle Young Writers Festival, and the first Cockatoo Island Festival as a core member of the spoken word group Citizens of Language. Her most recent book is Mariella and the Stars (ABC, 2009).Shelley Kenigsberg.

ShelleyShelley Kenigsberg is a prominent freelance editor, writer and trainer who works with writers and publishing houses in a range of genres. As proprietor of S K Publishing, in Sydney, Shelley has mentored many authors, edited a range of books and been a panellist and presented courses at literary festivals and writers centres in Australia and in Indonesia, Japan and South Africa. She has also coordinated the Macleay College Diploma of Editing and Publishing for the past 20 years. Her newest venture (with Selena Hanet-Hutchins) is Editing in Paradise — an editing masterclass retreat for writers.

Shelley has been an active member of state and national editing societies (President, NSW society 2000–03; VP 03–06) and a founding member of Professional Editors Association (NSW) Inc. Shelley regularly delivers training at state and territory writers’ centres (including two upcoming workshops in Darwin on Business Writing and Structural Editing).Well, Selena and Shelley are really good friends and lecturers for us as participant. They are very kind, and did a lot of sharing. The others were quite active too. Well, I was very passive today, busy translating what they’ve been saying LoL. But, I enjoy this session. The main point was this session teach us to be our self-editor.

But, please do not forget that writing is far different from editing. So, when you need to write, use your writing brain and release all the imagination. If you’re editing, use your editing guidelines, critical point, etc.Some of critical points that editor should notice are: (these works mainly for English writings). reduce the use of adverb, the one ending with -ly. reduce the using of ‘with ‘, or ‘ had ‘. make sure that every scene has 5 W and 1 H, although it’s not necessary explicitWell, get a lot of exercise from this session. The paper/memo given was almost 10 pages!

Will read more in Surabaya, I guess. And maybe, after reading it, i will be able to tell you more about this stuff 😀. Ubud MarketWell well. That’s about the walking-walking 🙂Just jump to the Festival Opening then 🙂Many speeches from famous people were happened in that opening event, such as from UWRF Founder, Janet de Neefe, Bali Governor Mr Mangku Pastika, Citibank Manager/Director for Asia, Ubud Palace representative, and etc.

Also, there were poetry readings by Sutardji and Sitor Situmorang (one of the Indonesian best poets from 45 generation/angkatan 45). Later on, Sitor Situmorang also awarded Life Time Achievement by MasterCard, given Saraswati Award for his dedication in literary of Indonesia. Well, I sat in the very back line, without any good camera, so I couldn’t provide quite much good pics. Besides, this event was hold evening. It event made my pics worse, without capability to take nice pictures in dark place! Very Blurry Pics of some dancersAnd that’s the Festival OpeningAfter that, having dinner at Miro’s Cafe. Very romantic place, so dark with candle light in each table, surrounded by garden atmosphere.

I had Nasi Campur Bali as my dinner. And guess what! It has almost 10 different kind of dishes, but small portion. Such as rendang, chicken meat with sauce, dadar jagung, egg, serundeng, satay.

Really love it! And the rice was made into small Tumpeng shape.

Well, i took the picture of that, but really dark! Just got back to my normal life, with easy internet around me now LoL. And my laptop 🙂And today’s post is all about my Birthday Post. Everyone said that today is a special day, especially because of the date, 10-10-10. Well, for me, it’s just another 10-10 as usual:p. It’s maybe because I’m too excited for the Ubud Writers Festival. Well, can say that it’s the best birthday present in my life, to attend such a great event like that, where the top authors are gathering around there, giving speeches, workshops, etc.

Definitely will post about it start from tomorrow, I hope. There is one draft post about my 1st and 2nd day. But haven’t got time in Ubud to finish it. So, i guess, will catch them up in few days later 😀So, for today, hmm, just look back through a year from Oct 2009.

So many great things happened to me, such as:. finished my university study (from January – August 2010).

won a competition (Creative Solution Award) and got a Blackberry for that 🙂. joined a life challenge program, 30 DLBL by. attended one of the best six literary festival in the world, Ubud Writers and Readers Festival!. got a scientific paper accepted in international conference (COLIPS IALP 2010, about eastern asian language) although maybe i can’t attend the conference itself. got content on my website (LoL.

I bought the domain about 3 years ago, but just about to fill the content, and until now just copy paste it from this wordpress). made new friends from DLBL and Personal Excellence Forum + UWRF 🙂That’s all some milestones in a year between Oct 2009-2010.Some pictures of those. Photo with other CSA winners from SurabayaI do hope that i can improve myself better from today’s condition.

I also want to achieve some things:. write non fiction book. write fiction book. re-organize my website. make a lot new friends!well, i just think of those 4 right now. It’s all things i just want to do as soon as possible, and if i can, before the 2011 start:p.Anyway, THANK YOU SO MUCH FOR THOSE WHO GIVE ME BIRTHDAY GREETINGS (I REPLIED ALMOST 150 WALL POST ON FACEBOOK).

NICE TO KNOW THAT MANY PEOPLE CARE ABOUT US, ISN’T IT?